Tuesday 22 September 2015

Ternyata Singkong Juga Impor Dari Vietnam Senilai Rp. 14 M


Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) masih mencatat realisasi impor ubi kayu atau singkong pada 2015. Tahun-tahun sebelumnya impor ubi kayu berasal dari Thailand, Vietnam, China dan lainnya. Buat sejumlah orang mungkin ini cukup mengejutkan, sama mengejutkannya saat tahu Indonesia masih impor garam.

Berdasarkan data BPS dikutip Rabu (23/9/2015), sepanjang Januari-Agustus 2015 tercatat impor ubi kayu mencapai 4.193,59 ton dengan nilai US$ 1,018 juta atau sekitar Rp 14,2 miliar. Impor berasal dari Vietnam.

Data BPS tak mencatat detil bulan kapan impor ubi kayu tersebut terjadi. Dalam data tersebut menyebutkan bahwa impor berbentuk ubi kayu

Ada pihak menilai, singkong yang diimpor dalam bentuk tepung tapioka, bukan dalam singkong mentah, yaitu untuk kebutuhan industri. Para industri lebih memilih impor, karena pasokan produk olahan singkong dalam negeri masih terbatas, dan harga impor lebih murah.

Ketua Dewan Holtikultura Nasional, Benny Kusbini pernah mengatakan, adanya impor singkong karena produksi dari petani tidak mencukupi untuk industri makanan dan minuman maupun industri petrokimia.

Dikatakan Benny, singkong impor tersebut banyak digunakan sebagai bahan baku yang akan dibuat menjadi tapioka, ada juga dijadikan bahan baku pembuatan lem dan alkohol.

"Banyak juga dijadikan untuk mie, kue dan pangan lainnya, ada pula untuk industri lem, alkohol, termasuk bahan baku kertas," ungkap Benny beberapa waktu lalu.

Share This
Previous Post
Next Post

0 comments: